Ormas Oi telah menggelar acara rapat kerja nasional (rakernas) di Kelurahan Leuwinanggung, Kota Depok, Jawa Barat.
Rakernas yang digelar pada 8-10 November 2013, menghasilkan beberapa program kerja dan rekomendasi.
Untuk program kerja, Ormas Oi akan mematenkan logo Oi. Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Ormas Oi Ainu Rofiq mengatakan, pihaknya sudah mengajukan ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, untuk mematenkan logo Oi.
"Kami sudah ajukan surat hak kekayaan intelektual untuk mematenkan logo Oi," ujarnya kepada wartawan, saat menggelar konferensi pers.
Dengan dipatenkannya logo Oi, maka akan ada royalti yang didapat Oi, bila logonya dipakai untuk kepentingan komersial.
Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, mendukung langkah Oi mematenkan logo. Ia mengatakan, pihaknya akan mendorong Kementerian Hukum dan HAM untuk memeroses surat pengajuan Oi terkait hak paten logo Oi.
Pada kesempatan itu, Roy Suryo menyatakan kekagumannya kepada Iwan Fals. Dengan penggemar yang banyak dan tersebar di seluruh penjuru Tanah Air, Iwan tetap konsisten tidak mau ikut dalam dunia politik praktis.
"Salut saya sama Mas Iwan, yang tidak tergelitik ke dunia politik," katanya, saat memberi sambutan pada acara Rapat Kerja Nasional Ormas Oi di kediaman Iwan Fals di Kelurahan Leuwinanggung, Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (10/11/2013).
Menurut Roy, pengikut Iwan Fals di Twitter mencapai 600 ribu follower. Jumlah yang cukup banyak untuk seorang publik figur. Namun, Iwan tidak tertarik terjun ke dunia politik.
Sementara, Iwan Fals, pendiri Oi, menyatakan kekagumannya pada pengurus BPP Oi periode 2013-2017. Menurutnya, sejak Musyawarah Nasional pada April lalu, BPP Oi sudah banyak melakukan progress.
"Salah satunya, Ormas Oi sudah terdaftar di Kementerian Dalam Negeri, dan Oi sekarang sudah punya rekening sendiri," tuturnya.
Iwan berpesan agar seluruh anggota Oi bisa menjalankan program yang telah disepakati pada rakernas kali ini. Mengutip kata-kata WS Rendra, Iwan mengatakan, "Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata." Untuk itu, lanjut Iwan, Ormas Oi harus bisa melaksanakan program kerjanya. TRIBUNNEWS.COM
Rakernas yang digelar pada 8-10 November 2013, menghasilkan beberapa program kerja dan rekomendasi.
Untuk program kerja, Ormas Oi akan mematenkan logo Oi. Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Ormas Oi Ainu Rofiq mengatakan, pihaknya sudah mengajukan ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, untuk mematenkan logo Oi.
"Kami sudah ajukan surat hak kekayaan intelektual untuk mematenkan logo Oi," ujarnya kepada wartawan, saat menggelar konferensi pers.
Dengan dipatenkannya logo Oi, maka akan ada royalti yang didapat Oi, bila logonya dipakai untuk kepentingan komersial.
Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, mendukung langkah Oi mematenkan logo. Ia mengatakan, pihaknya akan mendorong Kementerian Hukum dan HAM untuk memeroses surat pengajuan Oi terkait hak paten logo Oi.
Pada kesempatan itu, Roy Suryo menyatakan kekagumannya kepada Iwan Fals. Dengan penggemar yang banyak dan tersebar di seluruh penjuru Tanah Air, Iwan tetap konsisten tidak mau ikut dalam dunia politik praktis.
"Salut saya sama Mas Iwan, yang tidak tergelitik ke dunia politik," katanya, saat memberi sambutan pada acara Rapat Kerja Nasional Ormas Oi di kediaman Iwan Fals di Kelurahan Leuwinanggung, Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (10/11/2013).
Menurut Roy, pengikut Iwan Fals di Twitter mencapai 600 ribu follower. Jumlah yang cukup banyak untuk seorang publik figur. Namun, Iwan tidak tertarik terjun ke dunia politik.
Sementara, Iwan Fals, pendiri Oi, menyatakan kekagumannya pada pengurus BPP Oi periode 2013-2017. Menurutnya, sejak Musyawarah Nasional pada April lalu, BPP Oi sudah banyak melakukan progress.
"Salah satunya, Ormas Oi sudah terdaftar di Kementerian Dalam Negeri, dan Oi sekarang sudah punya rekening sendiri," tuturnya.
Iwan berpesan agar seluruh anggota Oi bisa menjalankan program yang telah disepakati pada rakernas kali ini. Mengutip kata-kata WS Rendra, Iwan mengatakan, "Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata." Untuk itu, lanjut Iwan, Ormas Oi harus bisa melaksanakan program kerjanya. TRIBUNNEWS.COM