Penyanyi Iwan Fals mengikuti penanaman pohon di objek wisata Situ Gede, Kota Tasikmalaya, Jabar, Sabtu (10/7), yang diadakan Pemerintah Kota Tasikmalaya bersama Perhutani Tasikmalaya dan Orang Indonesia (OI), penggemar pelantun lagu-lagu balada itu.Ketua pelaksana acara itu, Acong, mengatakan, penanaman sebanyak 500 bibit pohon itu ditanam di kawasan objek wisata Situ Gede dengan disaksikan langsung oleh tokoh utama OI, Iwan Fals.
Kehadiran Iwan Fals di Tasikmalaya, kata Acong, sengaja diundang OI Tasikmalaya untuk dapat menyaksikan kecintaan masyarakat Tasikmalaya yang mendukung kelestarian lingkungan.
Kehadiran Iwan Fals di tengah-tengah penggemarnya, kata Acong, diharapkan dapat memicu semangat penggemarnya dan masyarakat luas untuk mencintai dan menjaga lingkungan agar tetap asri.
Menurut dia, keberadaan OI di Tasikmalaya, selain bergerak di bidang sosial juga menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap keprihatinan lingkungan yang mulai dirasakan buruk. "Lingkungan seperti udara itu perlu dipelihara. Kami menyerukan kecintaan lingkungan, selain melakukan gerakan sosial dan politik," katanya.
Sementara itu Iwan Fals, yang berdiri di tengah-tengah himpitan penggemarnya, menyatakan, dukungan kepada OI Tasikmalaya yang melakukan tindakan positif dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan menggelar penanaman pohon.
Kegiatan penanaman pohon tersebut selain dipadati penggemar Iwan Fals juga dihadiri Wali Kota Tasikmalaya Syarif Hidayat yang menyatakan dukungan terhadap komunitas masyarakat yang peduli terhadap lingkungan.
Syarif yang duduk bersama dengan Iwan Fals, menyatakan, Pemerintah Kota Tasikmalaya telah berupaya keras menjaga kelestarian lingkungan. Menurut Syarif, empat tahun lalu, Iwan Fals pernah melakukan gerakan kecintaan lingkungannya dengan menanam pohon di Kota Tasikmalaya.
"Dulu pernah Iwan Fals menanam pohon di Tasik, ini berarti tindakan kecintaan lingkungan terus berlanjut," kata Syarif.
Upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam menjaga kelestarian lingkungan, kata Syarif, yakni dengan membeli bukit yang berpotensi memiliki resapan air.
Menurut dia, beberapa tahun lalu Kota Tasikmalaya terkenal dengan sepuluh ribu bukit, namun sekarang hanya ribuan bukit yang sebagian sudah hilang karena salah satu faktor akibat penambangan pasir.
Untuk menjaga sisa-sisa bukit yang masih ada di Kota Tasikmalaya, Syarif menyatakan, pemerintah akan membeli satu bukit setiap tahunnya. "Pemkot lagi mengusahakan membeli satu bukit terutama yang memiliki resapan air," katanya