Selamat Datang Di Website Oi Kota Bekasi
http://oi-kotabekasi.blogspot.com/p/oi-kota-bekasi-peduli.html

Sabtu, 29 Maret 2014

Pesan Moral dan Politik Iwan Fals menjelang pemilu 2014



Konser Akbar Iwan Fals yang bertajuk “Suara Untuk Negeri” Minggu lalu 15/03/2014 di gelar di Jakarta, ratusan ribu orang memadati area Monas. Konser pada malm itu penuh dengan pesan moral dan politik, yang mana konser pada malam itu juga sebagai konser untuk menyambut pemilu damai serta kampanye damai yang akan berlangsung beberapa hari lagi. Ada yang istimewa pada konser kali ini hadirnya Ketua KPU dan Gubenur DKI joko widodo alias jokowi. Konser ini merupakan konser ke tiga di tahun 2014 yang bertajuk “Suara untuk negeri” yang mana konser sebebelumnya yang bertajuk sama sukses di laksanakan di Medan pada tgl tanggal 26 Januari 2014,serta di Bandung pada tgl 16 Februari 2014.

Lagu Surat untuk wakil Rakyat menjadi lagu perdana pada Konser yang bertajuk ‘Suara Untuk Negeri” ini, dengan tepuk tangan yang begitu gemuruh mengiringi saat pertama lagu ini di kumandangkan, pada saat syair Wakil Rakyat seharusnya merakyat. Wakil Rakyat bukan paduan suara, Hanya tau nyanyian lagu setuju, Semua penggemar Iwan Fals dari berbagai latar belakang yang hadir ikut menyayikan lagu ini, seakan-akan mereka meluapkan kekecewaan mereka Kepada para Wakil Rakyatnya yang selama ini di nilai tidak sungguh-sungguh dalam mewakili mereka. Lagu ini pun berakhir dengan tepuk tangan yang begitu meriah, sebelum melantumkan lagu keduanya yang berjudul “ Sumbang” Iwan fals memberi seruan kepada para penggemarnya, untuk ikut membangun negeri ini, iwan Berkata “ jangan golput, ingat 14 april 2014, ayo ke TPS”, SATU SUARA MENENTUKAN NEGERI INI, lebih lanjut Iwan Fals menyerukan bila Cuma satu yang tidak ikut nyoblos gak apa-apa tapi kalau ada seribu,sejuta, ataupun sepuluh juta yang tidak ikut, berarti sepuluh juta masa depan kita tidak jelas. “ujar Iwan fals” Lagu ini di susul dengan lagu-lagu terpopuler lainnya , seperti Sumbang,satu-satu, sebelum akhirnya iwan Fals berduet dengan Mantan penyayi cilik Bondan Prakoso.

Sebelum Iwan Fals dan Bondan Prakoso menyayi, Dipanggilah sang  ketua Kpu untuk naik di panggung, Dengan sentilan yang khas Iwan Fals bertanya kepada Ketua KPU “ Pak bagaimana dengan pelanggaran yang aku dengar, katanya ada sekitar 900 pelanggaran kampanye di “JABODETABEK” Dengan deplomatis ketua KPU menjawab “ anggota KPU tidak sebanyak Penggemar Iwan Fals, tolong bila ada pelanggaran laporkan ke KPU,lebih lanjut ketua kpu menyerukan ‘ jangan lupa tgl 14 april ke TPS untuk memilih, satu suara menentukan Negeri ini.

Kumandang lagu-lagupun terus di nyayikan, pada sesi ini Iwan Fals berduet dengan Bondan Prakoso, melantumkan lagu-lagu sang maestro betawi BENYAMIN.S, antara lain lagu,keroncong kemayoran,yang benar, kompor meleduk,nonton bioskop dan satu-satu sebagai penutup duetnya dengan bondan prakosa.
Setelah itu iwan fals iwan fals berduet dengan penggemarnya dika yang membawa lagu sore tunggu di pancoran, dilanjutkan duetnya dengan Grup band nidji, dengan lagu-lagu yang cukup terkenalnya. Seperti diatas awan,dan nona.

Lagu “Serdadu” menjadi lagu berikutnya, lagu ini begitu meriah dinyayikan oleh sang maestro di ikuti para penggemarnya, di akhir lagu ini Iwan Fals berpesan “ wahai serdadu ada pr besar yang harus kita lakukan, sudah banyak tikus di negeri ini berkeliyaran, tidak hanya di got,di rumah,tikus-tikus sekarang ini sudah menggerogoti kantor-kantor, bahkan tikus-tikus ini sekarang tak perduli menggrogoti tempat-tempat suci seperti pengadilan ,ayao serdadu kita basmi tiku–tikus itu. Tikus-tikus kantor menjadi lagu berikutnya, lagu inipun di ikuti semua penggemar iwn Fals. Sampai di tengah lagu ini iwan fals ber orasi “ aku dengar dari Koran ternama di negeri ini katanya ada banyak para pejabat dan pemegang kekuasan di Negeri ini terindikasi korupsi, ada sekitar 16 gubernur yang terindikasi koruptor, belum lagi skk migas, mau jadi apa negeri ini,di China hukuman mati bagi para koruptor, di Arab Saudi pencuri di potong tanganya, tapi ada yang berpendapat itu melanggar HAM  katanya, ya sudah lah…hukuman setengah mati saja kalau begitu, hukuman setengah mati bukan hukuman setengah-setengah,hukuman mati bisa saja di terapkan tapi terlalu ringan bagi bandi-bandit itu, nikmatnya berkali-kali, matinya Cuma sekali, hukuman setengah matilah memang yang layak bagi mereka, setimpal dengan perbuatanya , tapi jangan hukuman  setengah hati, itulah hukuman yang layak bagi mereka para tikus-tikus kantor tempat sucipun di satroninya, Seraya menlanjutkan dengan syairnya,

“Kucing datang Tikus menghilang, Kucing-kucing yang kerjanya molor, Tak ingat tikus kantor, Datang men-teror, Cerdik licik,Tikus bertingkah tengik, Mungkin karena sang kucing,Pura-pura mendelik,Tikus tahu sang kucing lapar, Kasih roti jalanpun lancer,Memang sial sang tikus teramat pintarAtau mungkin sikucing yang kurang”. Lagu ini pun di ikuti seluruh penggemarnya, seolah-olah mereka sudah muak dengan keadaan negeri ini,muak dengan pejabat negeri ini, muak denga tingkah laku para wakil rakyat negeri ini, mungkin Cuma dengan bernyayi mereka dapat meluapkan kekesalanya

Konser pada malam ini di tutup dengan lagu “kemesraan” Iwan Fals berharap pada pemilu yang akan datang, melahirkan pemimpin yang bertanggung jawab, serta berharap berjalan damai dan aman.
Tur konser kali ini adalah merupakan rangkaian konser yang akan di jalaninya di tahun 2014 Nyanyian Raya merupakan acara puncak dari konser 4 kota bertajuk Suara Untuk Negeri yang juga akan dilakukan Iwan, Dan kota jakarta akan menjadi tempat terakhir Perjalanan konser ini tepatnya
Kemayoran sebagai venue konser Nyanyian Raya berlangsung. Dengan menargetkan 4 juta penonton yang akan hadir. @kompasiana