Konser
Akbar Iwan Fals yang bertajuk “Suara Untuk Negeri” Minggu lalu 15/03/2014 di
gelar di Jakarta, ratusan ribu orang memadati area Monas. Konser pada malm itu penuh
dengan pesan moral dan politik, yang mana konser pada malam itu juga sebagai
konser untuk menyambut pemilu damai serta kampanye damai yang akan berlangsung
beberapa hari lagi. Ada yang istimewa pada konser kali ini hadirnya Ketua KPU
dan Gubenur DKI joko widodo alias jokowi. Konser ini merupakan konser ke tiga
di tahun 2014 yang bertajuk “Suara untuk negeri” yang mana konser sebebelumnya
yang bertajuk sama sukses di laksanakan di Medan pada tgl tanggal 26 Januari
2014,serta di Bandung pada tgl 16 Februari 2014.
Lagu
Surat untuk wakil Rakyat menjadi lagu perdana pada Konser yang bertajuk ‘Suara
Untuk Negeri” ini, dengan tepuk tangan yang begitu gemuruh mengiringi saat
pertama lagu ini di kumandangkan, pada saat syair Wakil Rakyat seharusnya
merakyat. Wakil Rakyat bukan paduan suara, Hanya tau nyanyian lagu setuju, Semua
penggemar Iwan Fals dari berbagai latar belakang yang hadir ikut menyayikan
lagu ini, seakan-akan mereka meluapkan kekecewaan mereka Kepada para Wakil
Rakyatnya yang selama ini di nilai tidak sungguh-sungguh dalam mewakili mereka.
Lagu ini pun berakhir dengan tepuk tangan yang begitu meriah, sebelum
melantumkan lagu keduanya yang berjudul “ Sumbang” Iwan fals
memberi seruan kepada para penggemarnya, untuk ikut membangun negeri ini, iwan
Berkata “ jangan golput, ingat 14 april 2014, ayo ke TPS”, SATU SUARA
MENENTUKAN NEGERI INI, lebih lanjut Iwan Fals menyerukan bila Cuma satu
yang tidak ikut nyoblos gak apa-apa tapi kalau ada seribu,sejuta, ataupun
sepuluh juta yang tidak ikut, berarti sepuluh juta masa depan kita tidak jelas.
“ujar Iwan fals” Lagu ini di susul dengan lagu-lagu terpopuler lainnya ,
seperti Sumbang,satu-satu, sebelum akhirnya iwan Fals berduet dengan Mantan
penyayi cilik Bondan Prakoso.
Sebelum
Iwan Fals dan Bondan Prakoso menyayi, Dipanggilah sang ketua Kpu untuk
naik di panggung, Dengan sentilan yang khas Iwan Fals bertanya kepada Ketua KPU
“ Pak bagaimana dengan pelanggaran yang aku dengar, katanya ada sekitar 900
pelanggaran kampanye di “JABODETABEK” Dengan deplomatis ketua KPU menjawab “
anggota KPU tidak sebanyak Penggemar Iwan Fals, tolong bila ada pelanggaran
laporkan ke KPU,lebih lanjut ketua kpu menyerukan ‘ jangan lupa tgl 14 april ke
TPS untuk memilih, satu suara menentukan Negeri ini.
Kumandang
lagu-lagupun terus di nyayikan, pada sesi ini Iwan Fals berduet dengan Bondan
Prakoso, melantumkan lagu-lagu sang maestro betawi BENYAMIN.S, antara lain
lagu,keroncong kemayoran,yang benar, kompor meleduk,nonton bioskop dan
satu-satu sebagai penutup duetnya dengan bondan prakosa.
Setelah
itu iwan fals iwan fals berduet dengan penggemarnya dika yang membawa lagu sore
tunggu di pancoran, dilanjutkan duetnya dengan Grup band nidji, dengan
lagu-lagu yang cukup terkenalnya. Seperti diatas awan,dan nona.
Lagu
“Serdadu” menjadi lagu berikutnya, lagu ini begitu meriah
dinyayikan oleh sang maestro di ikuti para penggemarnya, di akhir lagu ini Iwan
Fals berpesan “ wahai serdadu ada pr besar yang harus kita lakukan, sudah
banyak tikus di negeri ini berkeliyaran, tidak hanya di got,di rumah,tikus-tikus
sekarang ini sudah menggerogoti kantor-kantor, bahkan tikus-tikus ini sekarang
tak perduli menggrogoti tempat-tempat suci seperti pengadilan ,ayao serdadu
kita basmi tiku–tikus itu. Tikus-tikus kantor menjadi lagu berikutnya, lagu
inipun di ikuti semua penggemar iwn Fals. Sampai di tengah lagu ini iwan fals
ber orasi “ aku dengar dari Koran ternama di negeri ini katanya ada
banyak para pejabat dan pemegang kekuasan di Negeri ini terindikasi korupsi,
ada sekitar 16 gubernur yang terindikasi koruptor, belum lagi skk migas, mau
jadi apa negeri ini,di China hukuman mati bagi para koruptor, di Arab Saudi
pencuri di potong tanganya, tapi ada yang berpendapat itu melanggar HAM
katanya, ya sudah lah…hukuman setengah mati saja kalau begitu, hukuman setengah
mati bukan hukuman setengah-setengah,hukuman mati bisa saja di terapkan
tapi terlalu ringan bagi bandi-bandit itu, nikmatnya berkali-kali, matinya Cuma
sekali, hukuman setengah matilah memang yang layak bagi mereka, setimpal dengan
perbuatanya , tapi jangan hukuman setengah hati, itulah hukuman yang
layak bagi mereka para tikus-tikus kantor tempat sucipun di satroninya, Seraya
menlanjutkan dengan syairnya,
“Kucing
datang Tikus menghilang, Kucing-kucing yang kerjanya molor, Tak ingat tikus
kantor, Datang men-teror, Cerdik licik,Tikus bertingkah tengik, Mungkin karena
sang kucing,Pura-pura mendelik,Tikus tahu sang kucing lapar, Kasih roti
jalanpun lancer,Memang sial sang tikus teramat pintarAtau mungkin sikucing yang
kurang”. Lagu ini pun di ikuti seluruh
penggemarnya, seolah-olah mereka sudah muak dengan keadaan negeri ini,muak
dengan pejabat negeri ini, muak denga tingkah laku para wakil rakyat negeri
ini, mungkin Cuma dengan bernyayi mereka dapat meluapkan kekesalanya
Konser
pada malam ini di tutup dengan lagu “kemesraan” Iwan Fals
berharap pada pemilu yang akan datang, melahirkan pemimpin yang bertanggung
jawab, serta berharap berjalan damai dan aman.
Tur
konser kali ini adalah merupakan rangkaian konser yang akan di jalaninya di
tahun 2014 Nyanyian Raya merupakan acara puncak dari konser 4 kota
bertajuk Suara Untuk Negeri yang juga akan dilakukan Iwan, Dan kota
jakarta akan menjadi tempat terakhir Perjalanan konser ini tepatnya
Kemayoran sebagai venue konser Nyanyian Raya berlangsung. Dengan menargetkan 4 juta penonton yang akan hadir. @kompasiana
Kemayoran sebagai venue konser Nyanyian Raya berlangsung. Dengan menargetkan 4 juta penonton yang akan hadir. @kompasiana