Lagu-lagu
Iwan Fals kerap
menjadi ilustrasi berita-berita media. Termasuk lirik kritis lagu Iwan Fals
yang membahas BBM (Bahan Bakar Minyak) ikut menjadi gambaran bahwa
kenaikan harga BBM akan menambah beban rakyat banyak. Lirik lagu Iwan Fals yang
ini: “...BBM naik tinggi susu tak terbeli...” paling sering kita dengar
belakangan. Namun masih ada beberapa lagu Iwan Fals lainnya yang menyinggung
BBM.
Mari kita bongkar gudang iwanfalsmania.com menelusuri lagu-lagu Iwan Fals yang membahas BBM serta yang berhubungan atau yang ane hubung-hubungkan dengan itu... :)
Mari kita bongkar gudang iwanfalsmania.com menelusuri lagu-lagu Iwan Fals yang membahas BBM serta yang berhubungan atau yang ane hubung-hubungkan dengan itu... :)
Kalau lirik
ini tentu banyak yang sudah tahu. Ini adalah potongan lirik dari lagu berjudul Galang
Rambu Anarki.
“BBM naik tinggi, susu tak
terbeli... Orang pintar tarik subsidi, anak kami kurang gizi...”
Lagu ini
bercerita tentang kelahiran anak pertama Iwan Fals yang bersamaan dengan
kenaikan harga BBM pada waktu itu (tahun 80-an). Iwan menggambarkan kalau
kenaikan harga BBM membuat dia tidak bisa beli susu untuk bayinya. Artinya
dengan naiknya harga BBM akan diikuti dengan naiknya harga-harga barang kebutuhan
lainnya.
Bicara BBM
yang menjadi kebutuhan utama banyak orang, ternyata ada juga yang tidak peduli
dengan BBM. Mau harganya naik atau turun dia tidak akan ambil pusing. Coba
simak potongan lirik lagu Si Tua Sais Pedati.
“Dia tak pernah memerlukan... Dia
tak pernah membutuhkan... Solar dan ganti oli... Bensin dan ganti
busi... Apalagi charge aki..”
Lagu yang
berkisah tentang sais pedati di pedesaan. Sebuah sarana transportasi yang
menggunakan tenaga hewan sehingga tidak membutuhkan BBM. Entah apakah sekarang
masih banyak yang beginian.
Harga BBM
naik tentu menyusahkan banyak orang. Namun walaupun harganya tidak naik,
rupanya BBM bisa membuat derita juga seperti dalam lirik lagu Ambulance Zig
Zag ini:
“Tak lama berselang supir helicak
datang... Masuk membawa korban yang berkain sarung... Seluruh badannya melepuh
akibat pangkalan bensin ecerannya... Meledak...”
Lagu ini
sebenarnya bercerita tentang ketimpangan pelayanan rumah sakit yang lebih
mementingkan pasien kaya dibanding pasien miskin seperti seorang bapak penjual
bensin eceran. Dan hal ini masih terjadi sampai sekarang.
Bicara BBM
tentu tidak lepas dari kendaraan bermotor. Sudah pasti kendaraan
bermotor memerlukan BBM supaya bisa digunakan. Namun bapak yang satu ini hanya
mampu memiliki sepeda butut sebagai sarana transportasi sehari-hari
untuk mengabdi pada negara guna mencerdaskan bangsa. Siapa lagi kalau bukan Pak
Umar Bakrie.
“Bapak Umar Bakri takut bukan
kepalang... Itu sepeda butut dikebut lalu cabut kalang kabut... Bakri
kentut... cepat pulang... Busyet... standing dan terbang...”
Cerita
tentang seorang guru berstatus sebagai pengawai negeri yang jujur berbakti
namun negara tidak menghargai jasa-jasanya. Gajinya selalu dipotong oleh
negara. Begitulah realitasnya.
Meningkat
dari sepeda butut ke sepeda motor. Beberapa lagu Iwan Fals menceritakan
tentang sepeda motor yang sekarang banyak sekali kita jumpai. Sarana
transportasi yang hampir semua orang punya dan yang pasti juga minum BBM.
Teledor sedikit sepeda motor bisa juga diembat maling seperti dalam lagu Kisah
Sepeda Motorku. Lagu ini bercerita tentang sepeda motor yang hilang,
kemudian si pemilik lapor ke Polisi.
“Hei bapak kopral saya datang mau
lapor... Tadi malam waktu saya sedang molor telah kehilangan sepeda motor...
Dirumah teman saya yang bermata bolor”
Iwan Fals
juga pernah menuliskan lirik lagu yang berkisah tentang dia akan menjemput
kedatangan kekasihnya di stasiun kereta api. Iwan menaiki sepeda motor dengan
buru-buru namun ternyata kereta api terlambat datang. Ini ada dalam lagu Kereta
Tiba Pukul Berapa.
“Kupacu sepeda motorku...
Jarum jam tak mau menunggu maklum rindu...”
Kemudian
Iwan Fals juga pernah bikin lirik lagu tentang dia mengantarkan kekasihnya
dengan menaiki sepeda motor pada lagu Aku Antarkan.
“Aku antar kau sore pukul lima...
Laju roda dua seperti malas tak beringas...”
Lalu pada
lagu terbarunya tentang sepeda motor, Iwan Fals berkisah pengalamannya di
jalanan dengan kendaraan peminum BBM ini pada lagu Kuda Coklatku.
“Temanku… kuda besiku...
Panas dan hujan bukan halangan...”
Berhubungan
dengan lagu terakhir diatas, Iwan Fals pernah menjadi duta produk sepeda
motor buatan India pada tahun 2008. Dan lagu Kuda Coklatku
adalah lagu yang dipesan sebagai promo produk sepeda motor ini yang iklannya juga dibintangi oleh Iwan Fals.
BBM itu
dibutuhkan banyak orang, mulai rakyat jelata sampai koruptor semua perlu.
Bahkan Iwan Fals pasti memerlukan BBM untuk menunjang profesi juga hobinya.
Beberapa sahabat iwanfalsmania.com pada suatu waktu pernah mendapati Iwan Fals
touring dengan menaiki sepeda motor. Berhenti di warung-warung sekedar ngopi
atau ngebakso. Meskipun berusaha menyamarkan identitasnya, namun ada juga yang
bisa mengenali kalau biker itu adalah Iwan Fals.
Nah, kalau
pemerintah menaikkan harga BBM apapun itu alasannya, berarti pemerintah tidak
peduli dengan lirik lagu ini:
“Turunkan harga secepatnya...
Berikan kami pekerjaan... Pasti kuangkat engkau Menjadi manusia setengah
dewa...”
Ohohoho...
jangankan lagu, rakyat demonstrasi sampai bakar-bakaran pukul-pukulan saja
pemerintah tidak peduli. Yang nampak mata adalah pejabat korup disayang-sayang,
maling sandal secepat kilat dipenjarakan. Kenyataannya sekarang ada pihak-pihak
berkompeten yang terang-terangan menolak kenaikan harga BBM dengan perhitungan
dan alasan yang rasional serta bisa diimplementasikan, bukankah itu tandanya
harga BBM bisa untuk tidak naik..?. Namun kita sekarang dipaksa untuk
‘percaya’ pada hitung-hitungan penguasa bahwa harga BBM harus naik.
Lalu apakah perlu lirik lagu Iwan Fals berikut ini direalisasikan mengingat pemerintah sebagai pelaksana negara membiarkan rakyatnya sengsara dan terlihat lebih mementingkan dirinya serta kelompoknya sendiri...
Lalu apakah perlu lirik lagu Iwan Fals berikut ini direalisasikan mengingat pemerintah sebagai pelaksana negara membiarkan rakyatnya sengsara dan terlihat lebih mementingkan dirinya serta kelompoknya sendiri...
“Negara harus bebaskan biaya
pendidikan... Negara harus bebaskan biaya kesehatan... Negara harus ciptakan
pekerjaan... Negara harus adil tidak memihak... Negara harus begitu... Kalau
tidak bubarkan saja...!”
Mari kita
memohon pertolongan kepada Yang Maha Kuasa untuk melindungi bangsa Indonesia
yang salah urus ini, bangsa kaya raya dimana rakyatnya banyak yang miskin.
Semakin banyak kerusakan di negeri ini dan kita semua terus berusaha
memperbaiki sambil membersihkan yang kotor-kotor supaya bangsa ini diberkahi,
dan hanya kepada Allah kita memohon...
Ya Allah
ya Tuhan kami... Tolonglah tolong... Ya Allah ya Robbi... Engkau-lah
yang paling mengerti... Pikiran dan hati ini gelisah... Menimbang masa depan
dengan gamang... Sungguh hati ini tak tenang... Sungguh kami takut, ya Allah...
Lindungi
kami, ya Robbi... Lindungi negeri ini... Berilah kemudahan... Jauhkan
kemungkaran... Berilah kecerahan bagi masa yang gelap ini, ya Allah...
Hanya
pada-Mu lah kami memohon... Hanya pada-Mu lah... Wahai pemilik segala Nama...
Maha dari segala maha... Sumber dari segala sumber...
Ya Allah, kabulkanlah...
Kabulkanlah doa kami...
(Lirik lagu:
Ya Allah Kami – Iwan Fals - Album Keseimbangan)
sb –
iwanfalsmania.com