Kehadiran Iwan Fals menghilangkan dahaga
dan menghipnotis fans beratnya dari Bekasi. Bahkan banyak fans yang
tergabung (OI), fans fanatik Iwan Fals, yang hadir dari
luar Bekasi.
Konser musik religi Iwan Fals bersama
kelompok musik Ki Ageng Ganjur pimpinan Al Zastrouw yang dikenal mantan
asisten pribadi Gus Dur, ini selain menikmati lagu-lagu kritik sosial
khas Iwan Fals, juga dibalut dengan syair-syair religi Al Zastrouw yang
memang lama bergelut di dunia pesantren.
Lagu “Ujung Aspal Pondokgede” mengawali
konser religi Iwan Fals di GOR Bekasi, Rabu malam kemarin. Pondokgede,
menjadi bagian hidup Iwan Fals, secara kebetulan Pondokgede menjadi
bagian wilayah di Kota Bekasi.
“Pondokgede adalah dari perjalanan saya,
kebetulan bagian dari Kota Bekasi. Namun, kini rindang pohon dan
kedamaian telah terganti bangunan, gedung tinggi yang menyesakkan kota,
kedamaian tidak seperti dulu lagi,” cerita Iwan.
Selain memainkan lagu-lagu andalannya
Bento, Bung Hatta, dan lagu barunya Pondok. Di tengah jeda lagu, Iwan
dan Zastrouw sering melibatkan penonton untuk merenung dan mendalami
syair-syair religius yang dipadu dengan suara merdu menusuk kalbu
gamelan Ki Ganjur. Juga ditampilkan tari sufi ala tarikat Naqsabandiyah
yang mengandung makna pendekatan diri kepada sang Khalik.
“Menangis dan mengadulah pada pohon
karena pohon tempat nenek moyang kita berdiam. Bertedulah di bawah
pohon, tempat tanah dan air bertemu di sela akar-akarnya. Biarkan anak
cucu kita belajar di bawah pohon, karena terkandung kebaikan dan
kebajikan di dalamnya,” kata Iwan saat membuka lagu “Ku Menanti Seorang
Kekasih”.
Ribuan penonton dan fans Iwan seperti
terhibur dan turut merenungi syair lagu. Bahkan saat Iwan bershalawat,
terlihat beberapa penonton menitikkan air mata, tersentuh suara khas
sang legendaris pencipta lagu kritik sosial. Tidak terkecuali anggota OI
yang kekar, gondrong dan keringat dalam telanjang dadanya bercucuran
air mata mengikuti syahdu alunan shalawat Iwan Fals