rasal dari dua kata bahasa
Sanskerta, yaitu nusa yang berarti "pulau" dan antara
yang berarti "luar". Nusantara digunakan untuk menyebut pulau-pulau
di luar Majapahit (Jawa). Perkataan Nusantara kita dapatkan dari Sumpah Palapa
Patih Gajah Mada yang diucapkan dalam upacara pengangkatannya menjadi Patih
Amangkubhumi Kerajaan Majapahit (tahun 1258 Saka/1336 M) yang tertulis di dalam
Kitab Pararaton (Raja-raja):
Orang yang pertama kali memperkenalkan nama
Indonesia adalah orang Inggris bernama George Samuel Windsor Earl dalam
tulisannya yang berjudul "On the Leading Characteristics of the Papuan,
Australian and Malay-Polynesian Nations" pada tahun 1850 di Journal of
the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), terbitan Singapura.
Sira Gajah Mada Patih Amangkubhumi tan ayun amuktia
palapa, sira Gajah Mada, "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa,
lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang,
Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa".
(Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin
melepaskan puasa. Ia Gajah Mada, "Jika telah mengalahkan nusantara, saya
(baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seran, Tanjung Pura,
Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru
akan) melepaskan puasa".)
- Gurun = Nusa Penida
- Seran = Seram
- Tañjung Pura = Kerajaan Tanjungpura, Ketapang, Kalimantan Barat
- Haru = Sumatra Utara (ada kemungkinan merujuk kepada Karo)
- Pahang = Pahang di Semenanjung Melayu
- Dompo = Dompu, sebuah daerah/kabupaten di pulau Sumbawa
- Bali = Bali
- Sunda = Kerajaan Sunda
- Palembang = Palembang atau Kerajaan Sriwijaya
- Tumasik = Singapura
Dapat dikatakan penamaan nusantara ini adalah
berdasarkan sudut pandang Majapahit (Jawa), mengingat pada waktu itu belum ada
sebutan yang pasti untuk menyebut seluruh kepulauan yang sekarang bernama
Indonesia dan juga Malaysia). Sebutan Nusantara pernah coba dihidupkan oleh Ki
Hajar Dewantara untuk mengggantikan sebutan Hindia Belanda
(Nederlandsch-Indie), namun setelah disetujuinya penggunaan sebutan Indonesia
oleh Kongres Pemuda Indonesia (dalam Sumpah Pemuda) tahun 1928, sebutan
Nusantara digunakan sebagai sinonim untuk menyebut kepulauan Indonesia.
Nama Indonesia berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu indo/indu
yang berarti Hindu/Hindia dan nesia/nesos yang berarti pulau.
Nama Indonesia tempo doeloe,
Pada zaman purba, kepulauan Indonesia disebut dengan aneka nama. Dalam
catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan tanah air dinamai Nan-hai (Kepulauan
Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini
Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata
Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya
pujangga Walmiki menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik
Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang
terletak di Kepulauan Dwipantara.
Sejarah dan Arti Nama Indonesia
majapahit |
Dalam tulisan tersebut Earl mengusulkan dua
alternatif nama untuk menggantikan sebutan Hindia (Indie/India), yaitu Malayunesia
dan Indunesia. Earl sendiri lebih menyukai menggunakan sebutan Malayunesia
mengingat bahasa pergaulan (lingua franca) di kepulauan ini adalah
bahasa Melayu. Selanjutnya Richardson Logan mengambil nama Indonesia dari Earl
dan untuk alasan kenyamanan pelafalan, ia mengganti huruf u
menjadi o. Untuk pertama kalinya nama Indonesia muncul di dunia
internasional melalui tulisan Logan di JIAEA (1850) yang berjudul
"The Ethnology of the Indian Archipelago".
Tahun 1884 Adolf Bastian dari Universitas Berlin
menerbitkan buku sebanyak lima volume dengan judul Indonesien oder die
Inseln des Malayischen Archipel (Indonesia atau Pulau-pulau di Kepulauan
Melayu). Buku inilah yang membuat nama Indonesia menjadi popular di kalangan
cendekiawan Belanda, sehingga membuat sebagian kalangan salah mengira bahwa
nama Indonesia diciptakan oleh Bastian, padahal ia mengambil istilah tersebut
dari tulisan-tulisan Logan. Pada akhirnya istilah Indonesia tersebut sampai ke
tangan orang-orang Indonesia pada awal abad ke-20 dan menjadi indentitas bagi
sebuah bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan Belanda.